Gaslighting adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bentuk manipulasi psikologis yang bertujuan untuk meragukan dan mempengaruhi keseimbangan emosional serta kepercayaan seseorang dalam diri mereka sendiri. Dalam situasi gaslighting, seseorang dengan sengaja membuat orang lain meragukan ingatan, persepsi, dan kewarasan mereka sendiri.

Gaslighting sering kali terjadi dalam hubungan interpersonal, seperti hubungan romantis, keluarga, atau lingkungan kerja. Beberapa contoh perilaku gaslighting meliputi:

  1. Menyangkal kejadian atau pernyataan yang sebenarnya terjadi.
  2. Membuat seseorang merasa tidak aman atau tidak stabil secara emosional.
  3. Mengubah fakta atau mengubah narasi untuk mempengaruhi persepsi orang lain.
  4. Membuat seseorang meragukan ingatan mereka sendiri atau meragukan kewarasan mereka.
  5. Mempermalukan atau menghina seseorang secara terus-menerus.

Tujuan dari gaslighting adalah untuk memperoleh kekuatan dan kontrol atas orang lain dengan melemahkan keyakinan dan kepercayaan mereka pada diri sendiri. Gaslighting dapat berdampak negatif secara psikologis dan emosional, menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan keraguan diri yang signifikan pada korban.

Jika Anda mengalami situasi yang mungkin melibatkan gaslighting, penting untuk mencari dukungan dari orang-orang terpercaya, seperti teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental, untuk membantu memahami dan mengatasi pengaruhnya.

Contoh Tindakan Gaslighting

1. Mereka berbohong dengan jelas.

Kamu sadar kalau orang itu berbohong tapi kamu heran kenapa mereka bisa berbohong di depan mukamu dengan sadar? Karena ini adalah rencana awal mereka. Begitu nanti mereka berbohong tentang hal yang lebih besar, kamu jadi tidak yakin apakah yang mereka katakan bohong atau benar. Tujuannya adalah membuat kamu gamang dan tak yakin dengan intuisimu.

2. Mereka membantah melakukan atau mengatakan sesuatu, padahal kamu punya buktinya.

Kamu yakin orang itu pernah mengatakan atau melakukan sesuatu yang kamu saksikan sendiri, tapi mereka membantahnya dengan serius. Hasilnya kamu jadi merasa ragu dengan realitas yang kamu lihat dan mulai timbul keraguan, jangan-jangan kamu yang salah tangkap. Bila dilakukan terus-menerus, semakin kamu jadi mudah ragu dan tak percaya dengan diri sendiri.

3. Mereka menggunakan hal berharga bagimu sebagai senjata.

Mereka tahu betapa berharganya keluarga, hobi, atau kariermu sehingga bila kamu melakukan konfrontasi, hal-hal itulah yang menjadi senjata mereka untuk menyerang dirimu. Mereka bisa menyerang kepercayaan dirimu dengan mengatakan kamu tak pantas punya hal berharga itu karena kamu punya banyak kekurangan hingga akhirnya kamu rapuh dan tak berdaya.

4. Sikap mereka tidak sesuai dengan perkataan.

Ketika berurusan dengan pelaku gaslighting, yang penting adalah hal yang mereka lakukan dan bukan yang mereka katakan. Sebagai orang yang manipulatif, seringkali mereka berkata manis padahal yang mereka lakukan adalah menakuti dirimu hingga kamu merasa lemah.

5. Mereka membuatmu bingung dan tak pasti.

Salah satu taktik pelaku gaslighting adalah membuat kamu tidak yakin dan terus bertanya-tanya. Misal mereka mengancam akan melaporkanmu secara hukum sehingga kamu ketakutan dan meminta maaf namun mereka tak benar-benar mengonfirmasi apakah mereka akan mencabut tuntutannya atau tidak sehingga kamu merasa makin tak berdaya dan hanya bisa menunggu kepastian dari mereka.

6. Mereka memproyeksikan kesalahan mereka pada dirimu.

Mereka adalah pembohong, penipu, tukang bully, tapi kok mereka malah menuduh kamu yang seperti itu ya? Mereka menuduhmu menyebarkan hal buruk tentang diri mereka dan mengajak orang-orang agar membenci mereka, sehingga kamu merasa benar-benar seperti pembohong dan bully sampai kamu mulai membela diri kamu sendiri dan terdistraksi dari kesalahan si pelaku gaslighting.

7. Mereka mengajak orang untuk menyerangmu.

Pelaku gaslighting yang jago manipulasi tahu caranya menemukan orang yang akan membela mereka mati-matian dan tak ragu menggunakan mereka untuk melawanmu. Hal ini banyak dilakukan oleh public figure atau influencer dengan followers atau penggemar yang banyak plus fanatik. DI tingkat yang lebih personal, pelaku gaslighting akan berbohong seperti “Dia juga tahu kok kamu yang salah” atau “Mereka semua tahu kalau kamu cuma cari perhatian dan gara-gara dengan saya.” Hal ini dilakukan pelaku untuk membuat kamu terasa dikucilkan dan tak punya orang untuk dipercaya.

8. Mereka menyebarkan cerita kalau kamu tidak bisa dipercaya.

Ini adalah salah satu taktik paling efektif dari gaslighting karena sifatnya yang merendahkan. Pelaku gaslighting tahu kalau mereka mempertanyakan kewarasanmu, orang-orang tak akan percaya kalau kamu bilang si pelaku bersikap abusif dan manipulatif.

9. Mereka bilang semua orang berbohong.

Dengan meyakinkan kalau semua orang di sekitarmu adalah pembohong (termasuk teman, keluarga, dan media), kamu pun menjadi gamang pada realitas yang sebenarnya. Kamu tidak tahu siapa yang bisa dipercaya sehingga kamu akhirnya termanipulasi untuk hanya percaya pada si pelaku gaslighting.

Contoh lainnya:

  • Meremehkan perasaan korbannya. Mereka akan meremehkan dengan bilang “Jangan berlebihan, deh” atau “Kamu harus mengasihani diri sendiri”.
  • Memberitahu bahwa orang lain sedang membicarakan kamu di belakang. Untuk memanfaatkan kerentanan, biasanya ini akan terjadi, seperti bilang “Lihatlah semua keluarga membicarakan kamu, mereka ragu dan itu sangat menyedihkan”.
  • Korban akan berkata kepada pelaku, namun dia akan membantahnya. Ini yang sering kali terjadi, bualan seperti “Maksud kamu apa bilang kaya gitu?” atau “Aku emang selingkuh, tetapi itu gara-gara kamu nggak peka”.
  • Mengelak kebenaran. Terkadang sang manipulator pintar mengelak, sehingga ia tidak terlihat salah, seperti “Kapan aku jalan sama dia? Kamu nggak usah ngarang dan nuduh gitu deh”.

Apakah anda korbannya?

Berikut adalah beberapa tanda yang dapat menunjukkan bahwa Anda mungkin mengalami gaslighting:

  1. Meragukan ingatan dan persepsi diri sendiri: Anda mulai meragukan ingatan dan pengalaman Anda sendiri karena orang lain terus-menerus memutarbalikkan kejadian atau mengklaim bahwa Anda salah ingat.

  2. Keraguan diri yang mendalam: Anda merasa tidak yakin tentang kemampuan, penilaian, dan keputusan Anda sendiri. Anda merasa perlu terus meminta validasi dari orang lain.

  3. Merasa bingung dan tidak stabil secara emosional: Anda merasa bingung karena pernyataan dan tindakan orang lain tidak konsisten. Hal ini membuat Anda merasa tidak stabil secara emosional.

  4. Penurunan harga diri: Anda merasa tidak berharga atau tidak berarti karena Anda terus-menerus dikritik, dipermalukan, atau dihina oleh orang lain.

  5. Kesulitan membuat keputusan: Anda merasa sulit untuk membuat keputusan karena Anda meragukan kemampuan Anda sendiri untuk memilih yang tepat.

  6. Isolasi sosial: Anda merasa terisolasi dari teman dan keluarga karena orang lain berhasil memisahkan Anda dari mereka atau membuat Anda merasa bahwa tidak ada yang dapat dipercaya selain diri mereka sendiri.

  7. Mengutamakan kebutuhan dan keinginan orang lain: Anda cenderung mengabaikan kebutuhan dan keinginan Anda sendiri karena Anda terbiasa memprioritaskan keinginan orang lain.

  8. Merasa tidak aman: Anda merasa tidak aman dan khawatir bahwa tindakan atau perkataan Anda akan diputarbalikkan atau digunakan melawan Anda.

  9. Kesulitan menyampaikan perasaan dan kebutuhan: Anda merasa kesulitan untuk mengungkapkan perasaan dan kebutuhan Anda karena Anda khawatir akan ditolak atau dipermalukan.

  10. Penurunan tingkat energi dan motivasi: Anda merasa kehilangan energi dan motivasi karena Anda terus-menerus dipermalukan, dikritik, atau diabaikan oleh orang lain.

Jika Anda mengalami tanda-tanda ini, penting untuk mengakui bahwa Anda mungkin mengalami gaslighting. Cari dukungan dari orang-orang terpercaya, seperti teman dekat, keluarga, atau profesional kesehatan mental, untuk membantu Anda memahami dan mengatasi pengaruhnya.

Post a Comment: